Nama
IMAM ANSORI
NPM :
13211514
Kelas : 3EA27
Tugas
ke : 4
Materi
Tugas :
KEPRIBADIAN NILAI dan GAYA HIDUP
Nama
Dosen : Tomy Adi Sumiarso, SE
KEPRIBADIAN
NILAI dan GAYA HIDUP
I.
KEPRIBADIAN
Definisi
Kepribadian
Pengertian
dari Kepribadian merupakan suatu ciri yang dibawa dari dalam jiwa seseorang
semenjak dia mulai dewasa yang sangat menentukan serta mencerminkan bagaimana
orang tersebut merespon dengan tingkah laku terhadap lingkungannya.
Sifat-sifat
seseorang merupakan suatu hal yang paling dapat dinilai dalam melihat
kepribadian seseorang. Sifat-sifat ini berasal dari dalam diri. Sifat-sifat
yang membedakan antara seseorang dengan orang lainnya terletak pada kualitas
sifat, pembawaan sifat, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang
dimilikinya.
Selain
itu kepribadian juga cenderung dapat mempengaruhi pilihan dan pembelian seorang
konsumen terhadap suatu produk barang maupun jasa. Hal inilah yang mempengaruhi
konsumen dalam berbagai cara konsumen merespon usaha promosi dari para para
pemasar, kapan waktunya, di mana letaknya, dan bagaimana mereka mengkonsumsi
produk dan jasa tertentu.
Sifat
Dasar dari Kepribadian
a).
Kepribadian membedakan individu
Kepribadian
seseorag dikatakan saling membedakan karena dalam diri seseorang terdapat
karakteristik yang dapat membentuk kepribadian seorang individu menjadi sangat
berbeda dengan individu lainnya.
Hal
tersebut merupakan kombinasi-kombinasi yang berasal dari banyak sebab. Sehingga
akan banyak terdapat kepribadian yang akan tercipta baik karena pengaruh
lingkungan sosialnya maupun kebudayaannya.
b).
Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
Sebenarnya
kepribadian seseorang akan muncul sejak manusia tersebut berumur anak-anak ,
kepribadian sebenarnya sudah di bawa sejak bayi maupun saat dalam kandungan
yang dalam hal ini, diturunksn oleh orang tuanya dan kemudian dibawa siring
dengan pertumbuhan dan akan semakin matang ketika orang tersebut menjadi dewasa
dan Tua.
c).
Kepribadian dapat berubah
Sebenarnya
kepribadian seseorang yang di bawa sejak kecil tetap dapat berubah pada keadaan
tertentu yang mempengaruhinya. Misalnya karena adanya berbagai peristiwa hidup
yang terus dialaminya.
Kepribadian
seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang
terjadi tiba-tiba, Namun juga terjadi sebagai bagian dari perjalanan sebuah
proses menuju ke kedewasaan secara yang bertahap.
Pengaruh
Kepribadian Dalam Perilaku Konsumen
Kepribadian
yang berbeda membawa banyak perbedaan juga terhadap perilaku konsumen seseorang
terhadap pembelian suatu barang, hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki
kehidupan sosial yang berbeda-beda, serta berasal dari keluarga dengan kondisi
yang berbeda-beda pula, hal ini lah yang menjadikan setiap orang memiliki keperibadiannya
masing-masing yang jelas berbeda dengan kepribadian orang lainnya.
Kepribadian
ini akan mempengaruhi sikap seseorang dalam menilai suatu produk, serta akan
memberikan pemahaman yang berbeda dari nilai guna suatu barang. Maka hal itu
tentu akan mempengaruhi perilakunya sebagai seorang konsumen.
II.
NILAI-NILAI INDIVIDU
Seseorang
akan memiliki nilai-nilainya sendiri sesuai dengan karakteristiknya
masing-masing. Setiap individu juga akan menilai sesuatu dengan berbeda-beda.
Nilai yang dimiliki oleh setiap individu tersebut akan mempengaruhi perilaku
dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka
miliki untuk membeli suatu barang.
Dengan
demikian bila semakin tinggi seseorang menilai suatu barang dan jasa terhadap
kebutuhan hidupnya, maka akan semakin tinggi pula apresiasi/ Respon mereka
terhadap produk tersebut.
Contoh
: Seorang konsumen akan menilai secara baik terhadap suatu produk / barang yang
dibelinya apabila barang tersebut memenuhi syarat akan keingnan dan dapat
memenuhi kepuasan konsumennya. Konsumen Tas akan merasa puas terhadap tas yang
dibelinya bila tas tersebut kuat dan nyaman digunakan.
Dilihat
dari kepribadian, perilaku konsumen mempunyai nilai-nilai individu sebagai
berikut :
1.
Id
Id
itu untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau
ketegangan, yang dicurahkan dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari
dalam maupun dari luar. Berfungsi sebagai menunaikan prinsip kehidupan yang
asli atau yang pertama yang dinamakan prinsip kesenangan (pleasure
principle).
Bertujuan
untuk mengurangi ketegangan. Ketegangan dirasakan sebagai penderitaan. Tujuan
dari prinsip kesenangan ini dapat dikatakan terdiri dari usaha mencegah dan
menemukan kesenangan.
2.
Ego
Ego
adalah Hubungan timbal balik antara seseorang dengan dunia memerlukan
pembentukan suatu system rohaniah baru. Berlainan dengan id yang dikuasai oleh
prinsip kesenangan, ego dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality
principle).
Bertujuan
untuk menangguhkan peredaan energi sampai benda nyata yang akan memuaskan telah
diketemukan atau dihasilkan. Penangguhan suatu tindakan berarti bahwa ego harus
dapat menahan ketegangan sampai ketegangan itu dapat diredakan dengan suatu
bentuk kelakuan yang wajar.
3.
Super Ego
Superego
adalah suatu cabang moril atau cabang keadilan dari kepribadian.Superego lebih
mewakili alam ideal daripada alam nyata. Superego terdiri dari dua anak system,
ego ideal dan hati nurani.
III.
KONSEP GAYA HIDUP DAN
PENGUKURANNYA
Berbicara
mengenai konsep, maka perencanaan merupakan elemen utamanya, maka pengertian
dari konsep Gaya hidup adalah bagaimana perencanaan seseorang terhadap gaya
hidupnya sehari-hari, dengan perencanaan yang matang dan berpatokan pada suatu
hal ataupun prinsip yang melatar belakanginya.
Seseorang
memulai merencanai pola kehidupannya sejak kecil, ketika orang tua memberikan
pendidikan sekolah, maka hal itu juga merupakan pola perencanaan terhadapa
seseorang yang diberikan oleh orang lain, dengan tujuan memberikan perencanaan
yang baik.
Untuk
mengukur gaya hidup seseorang, maka kita harus menggunakan pendekatan
Psikografi, Psikografi merupakan suatu kriteria untuk mengukur tingkat
psikologis seseorang yang berhubungan langsung dengan pengaruh pembentukan gaya
hidup.
Ada
3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu
bagaimana konsumen menghabiskan waktunya.
2. Minat yaitu
tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen.
3. Pendapat atau
pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan
yang diajukan.
Dalam
Psikografi terdapat variabel-variabel yang akan digunakan. Variabel psikografi
tersebut antara lain adalah :
1.
Sikap
Sikap
merupakan pola tingkah laku / perilaku seseorang yang biasa dilakukannya dalam
kehidupan sehari-harinya.
2.
Nilai
Nilai
merupakan pandangan seseorang terhadap nilai-nilai yang dimiliki orang lain ,
sebagai tolak ukur baik atau tidaknya orang tersebut dlam kehidupannya di
masyarakat.
3.
Aktivitas
Aktivitas
adalah suatu kegiatan rutun sehari-hari yang secara Continue terus dilakukan
sebagai suatu kebiasaan/ kesibukan.
4.
Minat
Minat
merupakan keinginan seseorang akan seseorang terhadap suatu hal, dan memotifasi
orang tersebut untu dapat mencapai hal yang diinginkannya itu.
5.
Opini
Opini
adalah sebuah tangkapan/ pengertian seseorang akan suatu hal yang biasanya
diungkapkan melalui pendapat.
6.
Demografi
Demogrrafi
adalah tatanan kependudukan yang ada dalam suatu wilayah dan temasuk menilai
kebudaayaan yang ada dalam suatu wilayah tersebut.
IV.
PENGUKURAN GANDA PERILAKU INDIVIDU
Pengukuran
ganda perilaku individu, merupakan suatu cara bagaimana mencari tahu perilaku
antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dengan menilai
karakteristik yang sama dan memberikan nilainya terhadap
masing-masingnya.
Contoh
: Dua orang konsumen memiliki kebiasaan yng sama yaitu berbelanja, namun yang
satu suka berbelanja akan barang-barang mewah karena memiliki kemampuan
finansial yang tinggu pula, dan yang satu orang lagi berbelanja dengan
prioritas kebutuhan hidup sehari-harinya.
Maka
kita akan dapat menilai kedua orang tersebut secara berbeda meskipun terdapat
kesamaan kebiasaan yang sama. Di samping itu juga ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi perilaku seorang individu ( konsumen ) terhadap keputusannya
dalam hal membeli dan menggunakan produk, antara lain :
1. Sikap orang
lain
2. Faktor situasi
yang tak terduga
Ada
5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :
1.
Pengenalan Kebutuhan
Proses
pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian
mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan
antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
2.
Pencarian Informasi
Konsumen
yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi
tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada
dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.
3.
Pengevaluasian Alternatif
Cara
konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada
konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus,
konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
4.
Keputusan Pembeli
Tahap
pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan
(niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek
yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan
pembelian dan keputusan pembelian.
5.
Perilaku Setelah Pembelian
Pekerjaan
pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk,
konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah
pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar.
Sikap
orang lain dalam merespon suatu produk yang di pasarkan , tentu akan
mempengaruhi respon individu pula, bila respon dari masayarakat cukup besar
dalam merespon suatu produk yang di pasarkan, maka individu tersebut akan akan
merespon yang sama.
V.
KESIMPULAN
Kepribadian
merupakan suatu ciri yang dibawa dari dalam jiwa seseorang semenjak dia mulai
dewasa, kepribadian sangat menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang
dengan tingkah laku terhadap lingkungannya.
Dalam
kaitannya dengan perilaku konsumen, kepribadian, nilai dan gaya hidup jelasakan
mempengaruhinya, sebab dengan adanya perbedaan kepribadian, nilai dan gaya
hidup seseorang maka pola pikir dalam menilai suatu produk akan berbeda pula,
sehingga akan mempengaruhinya dalam keputusan membeli.
Dalam
kasus diatas, dimana perusahaan pembuat Tas mengahdapi masalah berupa tuntutan
agar perusahaan mampu membuat dan menjual produknya tersebut namun dengan
menjunjung tinggi kepribadian , nilai dan gaya hidup para konsumennya. Maka
perusahaan harus mengambil langkah berupa segmentasi pasar terhadap penjualan
dan pembuatan tas.
Tas
dengan harga mewah dan kualitas terbaik akan dijual pada konsumen dengan gaya
hidup mewah dan glamour. Sedangkan Tas dengan kualitas nomer dua, dan harga
juga di bawah kualitas utama, maka pasarnya adalah konsumen menengah
kebawah.
kepribadian
konsumen tidak dapat dirubah oleh perusahaan dengan seketika, namun dengan
segmentasi pasar, maka perusahaan telah menjadikan Gaya hidup dan kepribadian
sebagai peluang pemasaran.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar