MAKALAH TENTANG STUDI
KELAYAKAN BISNIS
PENDAHULUAN
Dunia fashion adalah dunia yang tidak pernah
mati, selalu berubah dan memiliki trend-nya sendiri. Dari zaman dulu hingga
sekarang, orang tidak pernah bosan mengikuti perkembangan fashion. Perempuan,
sebagai pengguna dan pecinta fashion terbesar, cenderung memiliki anggapan
bahwa fashion dapat menunjukan identitas diri, style, dan menambah kepercayaan
diri. Anggapan itulah yang senantiasa membuat usaha fashion selalu menjanjikan.
Fenomena tersebut dapat kita lihat di berbagai pusat perbelanjaan fashion yang tidak
pernah sepi pengunjung dan pembeli.
Persaingan dunia fashion yang terbilang ketat,
menuntut produsen/penjual pakaian dan pelengkap busana untuk terus
membuat/menjual produk yang dapat menarik minat pembeli. Saat ini, fashion
bukan hanya produk yang mengandalkan konsep kebutuhan konsumen saja, melainkan
juga harus dapat memenuhi keinginan dan permintaan konsumen.
Satu-dua tahun belakangan ini, salah satu
jenis fashion yang kembali diminati oleh konsumen adalah fashion bergaya etnis.
Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang menggemari batik, bukan hanya
sebagai pakaian resmi melainkan pakaian untuk santai dan bergaya. Selain itu
muncul pula corak-corak bernuansa tradisional dalam beberapa jenis pelengkap
busana seperti tas, sepatu, dan kerudung.
Fenomena itulah yang menarik minat penulis
untuk mengembangkan usaha fashion (pakaian, sepatu, dan tas) yang bernuansa
etnis. Diharapkan dengan dibukanya usaha ini, masyarakat dapat menemukan
pakaian dan aksesoris bergaya etnis dengan model yang menarik dan tidak
ketinggalan zaman.
Banyak perusahaan-perusahaan nasional yang
keder menghadapi saingan-saingannya dari perusahaan multinasional. Ketakutan
tersebut memang berdasar. Perusahaan-perusahaan multinasional sering datang
dengan strategi yang sudah terasah belasan atau puluhan tahun, reputasi bagus
yang sulit untuk ditaklukkan, dan SDM dan sistem perusahaan berkelas dunia.
Ketakutan tersebut memang perlu untuk menjaga kewaspadaan, tetapi ketakutan
tersebut tidak perlu berlebihan juga. Memang benar, raksasa-raksasa
multinasional tersebut memiliki hampir semua sumber daya yang didambakan
perusahaan lokal. Namun sering mereka tidak mampu menggunakan keunggulan mereka
secara maksimal di lingkungan negara-negara berkembang.
Sebut saja efisiensi logistik. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia yang lalu lintasnya masih tidak karuan dengan
infrastruktur yang sering di bawah standar, sistem informasi logistik yang
mampu memprediksi tibanya kiriman dalam hitungan menit tidak bisa diterapkan di
sini. Ini belum termasuk kondisi daerah pedalaman dan kepulauan Indonesia.
Pasar Indonesia yang heterogen juga menyulitkan metode riset pasar yang terasah
untuk negara-negara maju. Banyaknya jumlah penduduk miskin dan berpendidikan
rendah membuat pesan pemasaran harus diadaptasi sesuai tingkat pendidikan
mereka. Dalam konteks ini, para pemain lokal sering sudah mendapatkan
pengetahuan tersebut secara tacit, sementara para pemain multinasional
memerlukan waktu untuk merubah strategi dan paradigma mereka. Kelebihan pemain
lokal dan kekurangan perusahaan multinasional tersebut seharusnya dipergunakan
secara maksimal oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri.
PEMBAHASAN
Pembuatan tas adalah satu peluang usaha kecil
yg saat ini cukup menguntungkan, yaitu memulai usaha kecil menengah dgn
memproduksi tas. Perkembangan bisnis fashion yg setiap harinya semakin
meningkat, menjadi lahan yg cukup empuk bagi para pelaku usaha dibidang
tersebut.
Sasaran Konsumen
Sasaran pasar produsen tas mencakup semua
orang, baik wanita maupun pria, anak-anak maupun dewasa, sampai karyawan,
pelajar dan mahasiswa. Karena mereka membutuhkan tas untuk bersekolah, kuliah,
maupun untuk kerja.
Tahapan bisnis
Sebelum memulai bisnis ini, penulis mempersiapkan
terlebih dahulu modal yg dibutuhkan. Bukan hanya modal uang saja yg dibutuhkan,
namun juga modal ketrampilan dalam memproduksi tas. Persiapan selanjutnya yaitu
mencari jaringan yg dapat diajak untuk bekerjasama, baik untuk mencari bahan
baku, sampai jaringan pemasaran online dan offline.
Setelah semua persiapan sudah siap,
selanjutnya Anda dapat mencari lokasi usaha yg strategis. Misalnya saja lokasi
yg dekat dgn sekolah, kampus maupun perkantoran. Dgn mendekatkan usaha tas dgn
pasar, secara tidak langsung dapat membantu usaha ini
Selain itu beberapa hal yang perlu
dipersiapkan untuk memulai bisnis ini, yaitu :
· Bahan
baku berupa tas dan sepatu dari bahan kanvas, dengan berbagai macam model
(model tas pantovel,tali dsb untuk tas mis. tas selempang, tas jinjing dsb)dan
ukuran.
· Satu
set perlengkapan pembuatan tas.
· Berbagai
contoh desain gambar tas hasil kreasi anda taupun referensi dari internet atau
buku dan majalah.
· Lokasi
tempat usaha yang strategis seperti mall, daerah dekat kampus dsb.
· Perlengkapan
untuk work shop seperti rak pajangan dsb.
· Merekrut
pegawai sebagai pengrajin ataupun penjaga
Setiap memulai usaha baru, kita harus
mempunyai strategi agar bisnis kita dapat berkembang. Beberapa strategi yang
dapat diterapkan antara lain:
· Apabila
jaringan penjualan kurang luas, dengan kecanggihan teknologi saat ini kita
dapat melakukan promosi melalui media internet dan website
· Mengusahakan
setiap konsumen mendapatkan desain yang unik dan special. Dengan desain yang
special (hanya dibuat satu) akan membuat konsumen merasa puas memiliki barang
yang tidak ada kembarannya.
· Mnyediakan
desain yang diproduksi masal untuk jenis barang dengan harga yang relatif lebih
murah untuk variasi pilihan (terutama menyangkut soal harga). Perlu diingat
meski diproduksi massal, jumlah produksinyapun perlu dibatasi.
· Menggunakan
label atau merk dagang yang unik sehingga mudah diingat
· Sebagai
ajang promosi, dapat mensponsori acara-acara mahasiswa dikampus dengan
menggunakan produk yang penulis produksi.
· Tampilan
akhir (kemasan) produk yang unik dan menarik akan semakin menarik minat
konsumen
Analisis SWOT
Lingkungan
Internal Lingkungan Eksternal
Strenght
(kekuatan):
1. Terbuat
dari bahan yang berkualitas tinggi.
2. Corak
dan desain yang unik dan menarik.
3. Proses
produksi sebagian dikerjakan dengan tangan (handmade) dan menggunakan cara yang
masih trandisional sehingga sulit untuk ditiru.
4. Karena
produk unik dan terbatas, maka memiliki pelanggan tetap.
5. Produk
tidak dibuat dalam jumlah yang banyak, sehingga terbatas dan bersifat ekslusif.
Opportunity (Peluang):
1. Pesaing
untuk produk yang sejenis masih sedikit.
2. Minat
masyarakat terhadap perkembangan fashion sangat tinggi.
Weakness (kelemahan):
1. Karena
sebagian produk dibuat dengan tangan, maka proses produksi membutuhkan waktu
cukup lama serta harga yang relatif mahal.
2. Ongkos
pengiriman barang yang cukup tinggi karena sebagain produk besar dari luar
Bandung dan luar Jawa Barat.
3. Keterbatasan
modal untuk membuka cabang lain.
4. Tidak
dapat memenuhi pesanan dalam jumlah banyak, karena produk dibuat dalam jumlah
terbatas Threat (Ancaman):
1. Minat
konsumen terhadap pakaian bernuansa etnis relatif lebih sedikit apabila
dibandingkan dengan pakaian bergaya modern.
2. Produsen
pakaian modern cepat mengeluarkan model-model baru.
Kelebihan bisnis
Meningkatnya minat konsumen akan produk tas,
menjadi salah satu keuntungan bagi bisnis ini. Karena saat ini tas menjadi
salah satu kebutuhan wajib dalam berbusana, oleh sebagian besar masyarakat baik
pria maupun wanita.
Kekurangan bisnis
Hambatan yg sering dihadapi oleh bisnis ini
antara lain melonjaknya harga bahan baku tas, biasanya semakin banyak
permintaan tas maka bahan baku pun akan ikut langka dan harganya melonjak.
Yg menjadi kunci kesuksesan usaha kecil
menengah produsen tas,yakni kreatifitas. Kreatifitas dibutuhkan untuk menghasilkan
produk tas yg unik dan menarik dgn harga terjangkau. Sehingga produk ini diminati
konsumen, dari berbagai golongan.
Analisa Ekonomi
Modal awal
Peralatan
Mesin
jahit Rp
2.000.000,00
Perlengkapan
jahit (gunting, jarum, dll) Rp 500.000,00
Bahan
baku awal (kain, benang, resliting, dll) Rp 3.000.000,00+
Total Rp
5.500.000,00
Biaya
penyusutan mesin jahit dan perlengkapan jahit setelah pemakaian satu tahun
(12 bulan)
=
1/12 x Rp 2.500.000,00 = Rp
208.300,00
Biaya
operasional per bulan
Sewa
tempat per tahun Rp 10.000.000,00
Biaya
sewa per bulan = 1/12 x Rp 10.000.000,00 Rp 833.300,00
Bahan
baku (kain, benang, dan aksesoris lainnya) Rp 2.500.000,00
Gaji
1 orang
pegawai Rp 800.000,00
Plastik
kemasan Rp 150.000,00
Listrik
dan
telepon Rp 300.000,00
Transportasi Rp 300.000,00
Biaya
penyusutan Rp 208.300,00+
Total Rp
5.091.600,00
Omset
per bulan
Penjualan
tas per hari @ Rp 50.000,00 x 5 buah = Rp 250.000,00
Penjualan
tas per bulan = Rp 250.000,00 x 30 hr = Rp 7.500.000,00
Laba
bersih per bulan
Rp
7.500.000,00 - Rp
5.091.600,00 =
Rp 2.408.400,00
BEP
(modal
awal : laba bersih per
bulan) =
2,2 bulan
BAB III
PENUTUP
Jenis usaha yang akan didirikan adalah bisnis
pembuatan tas, ide usaha ini menarik terutama bagi para pemuda, disamping
produksi fasion dalam hal ini tas tidak pernah mati karena selalu berinovasi
sesuai dengan perkembangan zaman dan gaya hiddup, pemasaran produk pun mudah
dan gampang ditembus, apalagi jika dengan harga relatif yang terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
Uraian kelemahan produk bukan hambatan dalam
merealisasikan kegiatan usaha, namun dengan menggunakan strategi pemasaran dan
manajemen produksi yang berkualitas serta didukung dengan pengaturan rencana
keuangan yang tepat akan memperjelas bahwasanya bisnis pembuatan tas ini layak
untuk dijalankan.
DAFTAR PUSTAKA
3.
Ibrahim
Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
5.
Basu
Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta, 2006
6.
Gitosudanno,
Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 2004
7.
Observasi
Jasa Catering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar